Pasarpersaingan monopolistis adalah pasar dengan banyak penjual yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Pasar ini banyak dijumpai pada sektor jasa dan perdagangan eceran. Misalnya jasa salon, angkutan, toko obat/apotik, dan toko kelontong. Pada pasar persaingan monopolistik terdapat ciri-ciri berikut ini. a.

404 Not Found - NotFoundHttpException 1 linked Exception ResourceNotFoundException » [2/2] NotFoundHttpException No route found for "GET /Ios-apa-saja-investasi-untuk-bisnis-kuliner-rumahan-3621482" [1/2] ResourceNotFoundException Logs Stack Trace Plain Text
PeluangUsaha Budidaya Kelor, Modal Sekali Panen Berkali-kali! Dari penggambaran ini saja sudah terlihat jelas bahwa pangsa pasar usaha ini sangat luas. Dari partai kecil hingga partai besar. Berikut ini beberapa hal yang membuat bisnis ini makin menguntungkan dan menjanjikan: Sayur merupakan kebutuhan setiap hari.
Penulis Ainnur Rohmah Editor Banu Rinaldi 10 Juni 2022 Lama Baca 12 menit Tahukah sahabat wirausaha bahwa kebutuhan konsumsi sayur dan buah di Indonesia selalu meningkat dari tahun ketahun, dimana jumlah peningkatan permintaan pasar tersebut lebih cepat dari ketersediaan barang. Kebutuhan konsumsi buah dan sayur rata-rata pertahun 50,16 kg/kapita/tahun sedangkan produktifitas sayuran dan buah pertahun hanya mencapai 42,46 kg/kapita/tahun sample data penghitungan NBM dan SUSENAS tahun 2008.Artinya permintaan pasar untuk sayur dan buah masih jauh lebih besar dibanding ketersediaan pasokan dari tahun ketahun, sehingga peluang pasarnyapun masih sangat terbuka luas baik untuk pasar sayur dan buah segar maupun olahan. Untuk mengetahui lebih detail kebutuhan pasar sayur dan buah di Indonesia, Asean, dan Internasional, mari kita coba membuat ulasan singkat tentang peluang pangsa pasar sayuran dan buah Juga Peluang Pasar Minuman JusKonsumsi sayuran dan buah di Indonesia, sudahkah terpenuhi ?Sumber global, data NBM dan SUSENAS sejak tahun 1993 menunjukkan peningkatan kebutuhan sayuran dan buah yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Sedangkan kemampuan ketersediaan barangpun selalu minus atau kurang pasokan dari tahun ke Sayuran dan Buah tersebut meliputi kebutuhan sayuran dan buah untuk Rumahan/Rumah tangga, dan konsumsi sayuran dan buah di luar rumah tangga seperti Rumah sakit, hotel, restaurant, industry, penjara, perkantoran, table tersebut dapat kita perhatikan bahwa pertumbuhan konsumsi untuk seluruh jenis buah mengalami kenaikan rata-rata 6,27% per tahun sejak tahun 2011 dan pertumbuhan konsumsi seluruh jenis sayuran mengalami kenaikan rata-rata 2,77% pertahun sejak tahun permintaan tersebut meliputi semua sejis sayuran dan buah dalam kemasan atau packing seperti packing sayur sop, capcai, atau packing sayur dan buah segar dan olahan dalam kemasan plastic atau Juga Potensi Ekspor Buah dan Sayur SegarPeningkatan permintaan konsumsi sayuran dan buah yang terus meningkat setiap tahunnya dan tidak diimbangi dengan peningkatan produksi dibidang agroindustry di Indonesia, menyebabkan kebutuhan konsumsi tersebut belum dapat terpenuhi secara maksimal. Hal ini menjadi tugas dan PR kita bersama untuk meningkatkan kualitas produksi sayuran dan buah agar dapat mengimbangi kebutuhan konsumsi pertumbuhan konsumsi sayuran dan buah per kapita ? Sumber konsumsi sayuran dan buah per kapita pertahun mengalami pertumbuhan yang signifikan. Jika kita perhatikan catatan perhitungan data SUSENAS dan Neraca Bahan Makanan, pertumbuhan konsumsi kelompok sayuran yang mengalami peningkatan paling besar adalah bawang putih yaitu 7,58% disusul dengan tomat 3,84% dan Sawi 3,01 %.Sementara pertumbuhan konsumsi buah yang mengalami peningkatan paling besar adalah buah jeruk 14,67% disusul buah durian 12,70% dan buah manga 10,65%.Peningkatan konsumsi buah rata-rata lebih besar dibanding konsumsi sayuran per kapita per tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk kebutuhan sayuran dan buah lebih kearah citarasa yang enak, bukan pada kualitas nilai gizinya. Baca Juga Peluang Pasar KateringBagaimana Perbandingan Laju Pertumbuhan Produksi dan Pertumbuhan Konsumsi Sayuran dan Buah di Indonesia?Sumber melihat data peningkatan permintaan sayuran dan buah yang terus meningkat tiap tahunnya, maka secara garis besar dapat dilihat bahwa laju pertsumsi buah dan sayur jauh lebih besar dari pada pertumbuhan produksi dan ketersediaan table diatas dapat kita lihat bahwa untuk jenis sayuran utama seperti Bawang putih, bawang merah, kubis, sawi, cabai, ketimun, terong, buncis, tomat dan kangkung memiliki pertumbuhan konsumsi baik konsumsi per kapita maupun kebutuhan konsumsi total yang jauh lebih besar dibanding dengan kemampuan produksi dan ketersediaan kebutuhan bawang putih untuk konsumsi perkapita adalah 7,58%/tahun dan kebutuhan konsumsi total adalah 9,07%/tahun sedangkan kemampuan produksi bawang putih bahkan minus -11,31%/tahun. Artinya ketersediaan bawang putih masih mengandalkan impor dari luar negeri karena industry agro kita belum mampu memproduksi dengan jumlah yang memadai. Sehingga kebutuhan bawang putih ini mengalami defisit -20,38%.Contoh lain adalah kebutuhan sawi yang merupakan sayuran utama yang hampir digunakan untuk sayuran campuran diberbagai jenis masakan. Konsumsi sawi per kapita adalah 3,01% dan kebutuhan konsumsi total adalah 4,50% sedangkan kemampuan produksi sawi dan ketersediaan barang hanya 1,48% sehingga mengalami selisih total atau deficit -3,02%.Baca Juga Peluang Pasar Produk Makanan Siap SajiSedangkan untuk konsumsi buah dapat kita lihat bahwa untuk jenis buah utama seperti Alpukat, Jeruk, Duku, Durian, manga, papaya, salak, pisang, rambutan dan jambu biji, memiliki pertumbuhan konsumsi baik konsumsi per kapita maupun kebutuhan konsumsi total yang juga jauh lebih besar dibanding dengan kemampuan produksi dan ketersediaan ambil contoh kebutuhan jeruk untuk konsumsi perkapita adalah 14,67%/tahun dan kebutuhan konsumsi total adalah 16,16%/tahun sedangkan kemampuan produksi jeruk hanyalah 7,83%/tahun. Sehingga kebutuhan konsumsi jeruk ini mengalami defisit total sebesar -8,33%.Contoh lain adalah kebutuhan durian yang buah favorit yang hampir digunakan untuk campuran diberbagai jenis makanan dan minuman pendamping. Konsumsi durian per kapita adalah 12,70% dan kebutuhan konsumsi total adalah 14,19% sedangkan kemampuan produksi durian dan ketersediaan barang hanya 6,64% sehingga mengalami selisih total atau deficit -7,55%Contoh sayuran dan buah lain dapat anda perhatikan pada table perbandingan di Peluang Pasar Sayuran dan Buah di Indonesia?Dari data dan penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa peluang pangsa pasar sayuran dan buah di Indonesia baik sayuran dan buah segar maupun sayuran dan buah olahan dalam kemasan memiliki potensi yang sangat besar dan menjanjikan. Permintaan pasar meningkat cukup pesat dari tahun ke ini tentu menjadi kesempatan emas bagi sahabat wirausaha yang ingin terjun dalam komoditi perdagangan buah dan sayur, ataupun terjun dalam agroindustry untuk meningkatkan produktifitas dan ketersediaan buah dan sayuran utama secara Juga 6 Bisnis yang Punya Prospek Cerah di Masa Pandemi Sumber dan nilai perdagangan Sayuran dan buah di Indonesia, menurut data statistik FAO sejak tahun 1980 sampai 2010 mengalami peningkatan permintaan pasar yang cukup melonjak di akhir tahun 2010 dan berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Permintaan yang melonjak tersebut tidak dibarengi dengan jumlah produktivitas yang memadai sehingga ketersediaan barang menjadi kurang atau defisit. Hal tersebut menyebabkan grafik permintaan kuantitas impor buah dan sayur pun melonjak tajam, sehingga menurunkan nilai perdagangan dari data grafik tersebut menunjukkan bahwa kuantitas perdagangan Indonesia cenderung mengalami penurunan dan defisit hingga 10,3 % per prosentase ini sangatlah besar dan mestinya menjadi tamparan dan peringatan keras kepada kita semua mengingat Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya dan subur, negara dengan jumlah penduduk yang mayoritas bertani dan berkebun, sehingga memungkinkan untuk menjadi negara pemasok segala hasil pertanian dan perkebunan yaitu buah dan sahabat wirausaha, apakah anda termasuk pahlawan yang akan mendobrak dan meningkatkan kuantitas serta kualitas produksi sayuran dan buah di Indonesia? Apakah sahabat akan menangkap peluang pasar sayuran dan buah yang terbuka lebar tersebut?Baca Juga Ragam Skema Insentif dari Usaha Kepada Pemilik UMKMPeningkatan kuantitas dan kualitas produksi sayuran dan buah tersebut tentu akan berimbas positif bagi income perkapita, berimbas pada pemenuhan kebutuhan konsumsi buah dan sayuran lokal dan domestic, serta jika surplus maka kita dapat melakukan ekspor sayur dan buah secara Peluang Pasar Sayuran dan Buah Internasional?Pada dasarnya kebutuhan konsumsi sayuran dan buah tidak hanya mengalami peningkatan permintaan di Indonesia saja, tetapi juga mengalami peningkatan permintaan konsumsi sayur dan buah secara catatan data FAO, rasio antara nilai impor terhadap nilai ekspor sayuran dan buah relative stabil di negara-negara Eropa, USA dan negara-negara lainnya. Ini menunjukkan bahwa pangsa pasar buah dan sayuran adalah terbuka lebar baik di Eropa, USA, dan Asean, karena permintaan kebutuhan konsumsi sayuran dan buah secara umum meningkat dan naik per kapita per Sayuran dan Buah per Kapita menurut Kelompok NegaraSumber sumber Hall et al, pada diagram batang diatas menunjukkan baha ketersediaan sayuran dan buah di berbagai kelompok negara bervariasi tergantung pada tingkat kesejahteraan masyarakat dan budaya Juga Penyusunan Rencana Untuk Menunjang Pertumbuhan UsahaPada umumnya di negara maju, mengkonsumsi sauran dan buah lebih banyak dibanding negara berjembang. Ketersediaan sayuran dan buah di negara maju mencapai rata-rata hampir 500 gram per kapita per hari. Artinya, anda bisa bayangkan, masyarakat di negara maju mengkonsumsi sayuran dan buah rata-rata 500gram atau setengah kilo per hari. Dan negara berhasil menyediakan kebutuhan konsumsi tersebut melalui distribusi dan persediaan public seperti di pasar-pasar maupun negara berkembang seperti Asia dan Afrika, ketersediaan sayuran dan buah rata-rata 300gram per kapita per hari. Sedangkan di Amerika Latin dan Karibia, persediaan sayuran dan buah mencapai ratarata 400 gram per kapita per tahun 2007 keatas, Ketersediaan buah dan sayuran di negara-negara asia yang memiliki mayoritas penduduk beretnis tionghoa seperti Cina, Laos, Vietnam,Thailand dan Filipina, mengalami peningkatan yang tajam untuk ketersediaan sayuran dan buah melampau Negara-negara maju, yaitu hampir rata-rata 600 gram per kapita per ini disebabkan budaya tionghoa yang menyukai konsumsi sayur dan buah dalam setiap menu makanannya. Tak heran jika pemerintah mereka menggalakkan produksi agroindustry dan meningkatkan kualitas dan kuantitas panen holtikultura baik sayuran, buah, padi, maupun produk holtikultura mereka dibidang teknologi pertanian, membuat jumlah kuantitas dan kualitas panen per hektar meningkat tajam hampir 3 kali dari kuantitas panen per hektar di Indonesia. Jika dihitung dengan biaya produksi yang hampir sama, maka tentu dapat menurunkan harga produk sehingga dapat bersaing dengan ketat di pasar global dunia, serta dapat memperoleh profit yang meningkat lebih Juga Beberapa Model Ekspansi Bisnis yang Perlu Diketahui UMKM Ketersediaan Sayuran dan Buah per Kapita di Asia TenggaraSumber produksi agroindustry dan ketersediaan sayuran dan buah di berbagai negara di Asia Tenggara dapat kita lihat dan perhatikan pada table diatas yang bersumber dari data Laos menjadi produsen sayur terbesar yang mampu menyediakan sayuran sebesar 81,1 kg/kapita/tahun disusul dengan Vietnam yang mampu memproduksi sayuran 61,1 kg/kapita/tahun. Sedangkan Indonesia menjadi negara terendah kedua setelah timor leste dalam penyediaan sayuran yaitu 32,1 kg/kapita/ Produsen buah-buahan, Negara Filipina menjadi produsen buah terbesar yang mampu menyediakan buah sebesar 105,4 kg/kapita/tahun disusul dengan Thailand yang mampu memproduksi buah 105,0 kg/kapita/tahun. Sedangkan Indonesia menjadi hanya mampu memproduksi dan menyediakan buah sebesar 42,7 kg/kapita/ untuk pertumbuhan permintaan konsumsi buah, Indonesia menjadi negara yang paling besar pertumbuhan permintaan konsumsi buah tersebut yaitu rata-rata 5,73% per tahun, sedangkan untuk sayuran mengalami pertumbuhan sebesar 3,90% per Produktifitas Sayuran dan Buah di kawasan AseanSumber sayuran baik sayuran segar dan sayuran olahan di berbagai negara di Asean untuk masing-masing produk sayuran utama seperti kubis, wortel,cabe, ketimun, terong, bawang putih, bawang merah, bayam dan tomat dapat kita lihat pada table diatas yang bersumber dari catatan data Juga Membangun Diferensiasi Produk Pada Bisnis KulinerIndonesia memiliki produk sayuran unggulan terbesar yaitu wortel dan turnip sebesar 15,53 kg/kapita/tahun dan bawang putih sebesar 7,19 kg/kapita/tahun. Kuantitas produksi sayuran tersebut lebih unggul dari negara-negara Thailand memiliki produk sayuran unggulan terbesar yaitu cabe sebesar 13,40 kg/kapita/tahun dan terong sebesar 15,63 kg/kapita/tahun serta bawang merah sebesar 25,26 kg/kapita/tahun. Kuantitas produksi sayuran tersebut lebih unggul dibandingkan negara-negara Malaysia memiliki produk sayuran unggulan terbesar yaitu kubis sebesar 30,03 kg/kapita/tahun dan ketimun sebesar 16,20 kg/kapita/tahun serta tomat sebesar 97,65 kg/kapita/tahun. Kuantitas produksi sayuran tersebut lebih unggul dibandingkan negara-negara Produk Buah-buahan, Indonesia menjadi pemenang yang memiliki produk unggulan terbesar dari negara-negar lain yaitu buah Pisang sebesar 58,22 kg/kapita/tahun, buah jeruk sebesar 35,31 kg/kapita/tahun, buah Melon sebesar 16,80 kg/kapita/tahun, buah papaya sebesar 82,22 kg/kapita/tahun dan buah Nanas sebesar 121,76 kg/kapita/ dari uraian dan data-data diatas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa peluang pasar sayuran dan buah baik sayuran dan buah segar maupun sauran dan buah olahan sangatlah tinggi, potensinya sangat besar dan menjanjikan, baik di lingkup pangsa pasar lokal, domestic atau pasar Juga Bagaimana UKM Dapat Memvalidasi Potensi Produk dan Peluang Pasar?Jadi gimana sahabat wirausaha, apakah anda siap untuk terjun di bidang komoditi sayuran dan buah olahan? Kesempatan emas sedang menunggu merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat B Irawan

LaporanPraktikum Lapang Tataniaga Pertanian disusun berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan di daerah pujon Kota Malang pada komoditas sawi. Nama : Wirdatul Inayah 201310210311008. Heronisa Pespita Sari 201310210311011. Monica Rebeca Widya P 201310210311024. Dian Ratna Sari 201310210311026.

Ilustrasi pasar buah-buahan dan sayuran. Gambar oleh stokpic dari Pixabay. Pasar premium buah-buahan dan sayuran meningkat 130 – 150% pada masa pandemi Covid-19, yaitu di ritel modern di Indonesia. “Permintaan meningkat terus, minimal 130 – 150% setiap bulan. Sampai hari ini juga mengalami peningkatan yang signifikan,” kata Feri Rahman Saputra. Hal itu disampaikan Deputi GM Merchandising Division PT AEON Indonesia, perusahaan retail modern, itu pada webinar yang dilaksanakan Majalah Agribisnis AGRINA, Rabu, 14 Juli 2021, dengan tema, Horticulture Business Key to Penetrate Premium Market. Webinar dengan moderator Windi Listianingsih, Pemimpin Redaksi Majalah AGRINA, itu menghadirkan pembicara berikut ini Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, Ketua Dewan Redaksi Majalah AGRINA, yang menyampaikan Opening Speech tentang pasar dan perhatian pemerintah terhadap agribisnis hortikultura di Indonesia. Manuel Madani, Priva SE Asia, Breakthrough in Greenhouse Produce. Friso Klok, Area Sales Manager Rijk Zwaan, Seed Innovation to Produce Premium Quality of Fruits and Vegetables. Welly Soegiono, Director PT Great Giant Foods, Sharing Experience and Horticulture Business Tips for Export. Feri Rahman Saputra, Deputy GM Merchandising Division PT AEON Indonesia, Entry Requirements to Premium Market Retail Modern. Nah, perlu diketahui, agribisnis hortikultura ini terdiri atas empat kelompok, yaitu Agribisnis buah-buahan seperti alpukat, anggur, buah naga, nenas, duku, durian, jambu biji, jeruk, lengkeng, mangga, pepaya, pisang, stroberi, semangka, dan melon. Agribisnis sayuran seperti asparagus, brokoli, bawang merah, bawang putih, bayam, cabai, kangkung, kentang, kubis, labu siam, paprika, paria, petsai, dan waluh labu kuning. Agribisnis tanaman obat seperti akar kucing, bangle, jahe, kunyit, jawer kotok, kapulaga, kemangi, kencur, lempuyang, lengkuas, lidah buaya, selasih, temulawak, dan sambiloto. Agribisnis tanaman hias seperti alamanda, anggrek, anyelir, bambu hias, bambu kuning, beringin, cemara, bunga kertas, kamboja jepang, kastuba, mawar, melati, dan palm. Mengisi pasar premium hortikultura Menurut Bungaran Saragih, perkembangan pasar produk-produk hortikultura di Indonesia bukan hanya karena pendemi Covid-19 tetapi juga karena masyarakat kian sadar makanan yang bergizi. Sebagaimana kita ketahui, buah-buahan dan sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral yang dapat meningkatkan sistem imun atau kekebalan tubuh dan kesehatan pada umumnya. Yang menarik juga, kata pakar agribisnis itu, perkembangan pasar tersebut diikuti dengan terbentuknya segmentasi pasar. Misalnya buah-buahan dan sayuran untuk pasar premium. Segmentasi pasar tersebut tidak terlepas dari peningkatan daya beli masyarakat. Berdirinya ritel modern yang menjual buah-buahan dan sayuran turut membentuk segmen pasar premium. “Di masa mendatang, premium market ini akan semakin besar,” kata Bungaran dalam pengantar webinar. Di China juga, tambahnya, arahnya juga ke pasar premium hortikultura. Pasar premium ini di mulai di kota-kota besar seperti di Jabodetabek Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi untuk di Indonesia. Pasar premium di Jabodetabek ini lebih besar dari pasar di Australia atau lebih besar dari gabungan pasar di Singapura dan Malaysia. Selain di Jabodetabek, ada juga peluang pasar premium hortikultura di Surabaya Jawa Timur dan Medan Sumatra Utara. “Oleh karena itu, dari segi development, bagaimana kita memanfaatkan pasar premium yang ada di halaman kita,” tambah guru besar emeritus agribisnis IPB University itu. Tentu saja pasar premium hortikultura ini masih dinamis. Selain pertambahan kuantitas, tentu juga tuntutan kualitas. Ilustrasi buah nanas. Gambar oleh Joseph Mucira dari Pixabay. “Bisnis itu harus mengerti customer-nya. Customer menuntut yang lebih segar, lebih sehat, dan harga yang kompetitif,” tambah Ketua Dewan Redaksi Majalah Agribisnis AGRINA itu. Perhatian pemerintah terhadap hortikultura Dulu, kita banyak memberikan perhatian terhadap padi dan beras untuk pangan. Kemudian memberikan perhatian terhadap perkebunan seperti sawit untuk meningkatkan devisa ekspor. Namun, dengan beberapa kejadian terhadap produk pertanian seperti menurunnya pasar ekspor sawit, kita perlu memberi perhatian terhadap hortikultura di samping peternakan dan perikanan. Sebenarnya, di dalam negeri, kata Bungaran, perkembangan pasar produk-produk hortikultara berupa buah-buahan, sayuran, tanaman obat, dan tanaman hias cukup pesat. Tetapi, “Bidang hortikultura mendapat perhatian yang sangat sedikit, baik dari pemerintah maupun dunia usaha. Barangkali karena itu dianggap bisnis yang kecil dan tidak strategis pada saat itu,” kata Menteri Pertanian periode 2000 – 2004 itu. Memang jika dilihat dari Produk Domestik Bruto PDB relatif kecil. Pada 2019, atas harga berlaku, PDB Subsektor Hortikultura sekitar Rp 239 triliun atau 16% dari PDB Sektor Pertanian. Tetapi, melihat perkembangan pasar hortikultura sekarang ini, baik di dalam negeri maupun pasar ekspor, kita perlu memberikan perhatian lebih besar terhadap Subsektor Hortikultura ini. Jangan sampai, pasar premium yang besar terutama untuk buah-buahan, justru diisi oleh produk-produk dari Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang. Jika ini yang terjadi, justru nilai tambahnya banyak dinikmati petani hortikultura di luar negeri, bukan dinikmati petani di Indonesia. Pasar hortikultura yang tumbuh alami di Indonesia Karena itulah Bungaran menyarankan untuk memberikan perhatian terhadap produk-produk hortikultura yang sudah tumbuh alami di Indonesia dengan pasar yang besar di dalam dan luar negeri. Misalnya pisang, nanas, jeruk, melon, salak, dan manggis. Karena itulah Welly Soegiono, Direktur PT Great Giant Foods GGF, yang antara lain memasarkan nanas kaleng di dalam dan luar negeri, meminta bimbingan pemerintah, terutama untuk pasar ekspor. “Kita harus membuat roadmap kebijakan hortikultura, meningkatkan ekspor hortikultura secara instan, yakni dengan membentuk tim perunding yang tangguh dan membuka pasar baru,” katanya. Welly memberikan contoh. Untuk masuk ke pasar ekspor, mereka diminta untuk mengantongi 20 sertifikasi. Selain itu, produsen pisang Cavendish Sunpride, itu juga mengalami diskriminasi untuk bea masuk ke pasar dunia. Bagi Welly, persyaratan 20 sertifikasi itu justru mendorong GGF untuk meningkatkan kualitas produk. “Untuk mendapatkan itu kami diaudit, sehingga apa yang kami kerjakan harus menerapkan segala sesuatu sesuai persyaratan yang ditentukan untuk mendapatkan sertifikat itu,” katanya. “Nah pertanyaan yang sama, apakah buah yang masuk ke Indonesia juga harus memenuhi 20 sertifikasi,” tanya Welly. Perlakuan yang sama memang diperlukan terhadap produk-produk hortikultura impor agar besarnya pasar premium di Indonesia tidak didominasi oleh produk-produk hortikultura impor. Bungaran meyakini, pasar premium produk-produk hortikultura di Indonesia kian besar. Untuk itulah perlu perhatian besar pemerintah terhadap pengembangan bisnis hortikultura di Indonesia. Penulis Andre Indratama Email Editor Syatrya Utama Email syatrya_utama Diperbarui terakhir, Sabtu, 24 Juli 2021. Berikutbeberapa rekomendasi layanan daring untuk berbelanja sayur dan buah: Aplikasi : 1. Pasar Ikan Modern (PIM) Muara Baru. Pasar Ikan Modern (PIM) Muara Baru yang menjual berbagai hasil laut segar itu kini melayani penjualan secara daring, yakni lewat aplikasi Ikan Segar Indonesia.
Pemasaran online dan lewat reseller juga menjadi strategi andalan yang ditempuh Yunika untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih brand Organik Unik ini awalnya hanya menempuh strategi konvensional, yakni pemasaran dari mulut ke mulut serta promosi kepada teman-teman di media sosial berjalan enam bulan, ternyata peminat keripik buah dan sayur Organik Unik semakin banyak dari luar lingkaran pertemanannya. Dia pun mulai berani menggalakkan promosi online dengan membuat akun khusus di media sosial.“Karena keterbatasan waktu, saya masih belum membuka outlet atau toko sendiri dan masih mengandalkan online melalui Facebook, Twitter dan Instagram lewat akun Organik_Unik,” tuturnya. Lewat media sosial tersebut, dia masih menggarap dua kalangan sekaligus, yakni kalangan end user dan reseller. Dia membuka peluang kerja sama bagi para konsumen yang berminat untuk menjadi penjual kembali dengan potensi keuntungan dari penjualan dan pemain baru, Yunika memang sedang mencari formula pemasaran yang paling tepat “Karena bergerak online, sejauh ini sistem promosi yang paling efektif adalah dengan endorsee, meningkatkan jumlah followers di media sosial dan pesanan,” berkala dia memperbaharui foto-foto produknya. Dia paham, gaya berbelanja masyarakat lewat internet umumnya masih sangat dipengaruhi dengan foto yang dipajang.“Karena saya bisnis online dengan menjual makanan lewat foto, penampilannya saya buat semenarik mungkin, sebanding dengan rasa dan kualitas dari produknya sendiri,” hanya mengutak atik penampilan, dia juga menjaga kepercayaan konsumen dengan pelayanan yang cepat dan pengiriman setiap hari. Tidak ada syarat jumlah pembelian minimum sehingga dia bisa melayani permintaan grosiran maupun keripik Organik Unik dipasarkan ke berbagai kelompok konsumen yang peduli dengan kesehatan, pola hidup sehat dan pentingnya konsumsi makanan 36 tahun ini rajin mempromosikan bisnisnya dengan menyasar kelompok anak muda penggemar olah raga, gym, orang yang menjalani program diet, ibu hamil dan menyusui, ibu yang mempunyai anak-anak banyak pesaing, Yunika yakin mampu memenangi pasar. Terbukti, di umur usaha yang baru beranjak dua tahun, produknya sudah dikenal oleh konsumen di berbagai daerah hingga ke luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darusalam, Korea dan Jepang.“Dengan harga – per kemasan ukuran 180 gram, ini masih terbilang fair. Dengan kemasan cantik, pelayanan dan harga yang fair, saya yakin bisa bersaing dengan yang lain,” kata dia.
Jikaberniat membeli barang dalam jumlah besar, kamu bisa meminta potongan harga pada sang penjual. Pasar Kumbarasari buka setiap hari, mulai pukul 8 pagi hingga 5 sore. Selain menjual suvenir untuk buah tangan, ada pula sayuran dan daging yang dijual. Untungnya akses parkir di Pasar Kumbarasari tidak sulit, sehingga kamu yang datang dengan Pasar konkret pasar nyata adalah sebuah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli yang dilakukan secara langsung. Penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan sebuah transaksi jual beli tawar-menawar. Barang-barang yang diperjual belikan di pasar konkrit terdiri atas berbagai jenis barang yang ada di tempat tersebut. Misalnya pasar konkret yaitu pasar tradisional, supermarket, dan swalayan. Tapi ada juga pasar konkrit yang menjual satu jenis barang. Misalnya pasar buah hanya menjual buah-buahan, pasar hewan hanya melayani jual beli hewan, pasar sayur hanya menjual sayur-mayur. Pasar konkrit pada kenyataannya bisa dikelompokkan menjadi berbagai bentuk yaitu pasar konkrit berdasarkan manajemen pengelolaan, manajemen pelayanan, jumlah barang yang dijual, banyak sedikit barang yang dijual, dan ragam barang yang dijual. Definisi Pasar Konkret Konkret berarti nyata atau bisa dilihat secara kasat mata fisik, maka pasar konkrit dapat diartikan sebagai tempat dimana para pembeli dan penjual barang berkumpul dan bertemu secara langsung, misalnya pasar-pasar tradisional dan swalayan. Ciri-Ciri Pasar Konkret Ciri-ciri pasar ini adalah sebagai berikut; Wujud pasar konkret yang nyata dan dapat dilihat secara kasat mata. Pelaku ekonomi yang terlibat di pasar konkret dapat dilihat secara nyata. Maksudnya, ada penjual yang sedang menawarkan barang dagangannya dan ada pembeli yang ingin membeli barang dagangannya. Barang yang diperjualbelikan di pasar ini juga terihat nyata. Misalnya, ada sekarung beras yang akan dijual oleh pedagang beras. Kegunaan Pasar Konkret Kegunaan pasar konkret bagi kegiatan ekonomi masyarakat sangat besar diantaranya adalah sebagai berikut; Pembeli akan mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan mudah. Penjual juga dapat menawarkan barangnya dengan bebas, karena berkumpulnya sejumlah pembeli di lokasi pasar. Distributor akan mendapat kemudahan dalam mendistribusikan barang dari produsen ke konsumen. Bagi pemerintah, pasar konkret dapat menambah kas pemerintah melalui pajak dan retribusi. Macam-Macam Pasar Konkret Pasar Nyata 1. Macam-macam pasar Konkrit Berdasarkan manajemen pengelolaan Pasar tradisional Pasar tradisional merupakan pasar yang dibangun oleh pihak pemerintah, swasta, koperasi, dan swadaya masyarakat. Tempat usahanya bisa berbentuk toko, kios, los, dan tenda yang menyediakan barang-barang konsumsi sehari-hari masyarakat. Pasar tradisional biasanya dikelola oleh pedagang kecil, menengah, dan koperasi. Proses penjualan dan pembelian dilakukan dengan tawar-menawar. Para pengelolanya bermodal kecil. Pasar modern Pasar modern merupakan pasar yang dibangun oleh pihak pemerintah, swasta, dan koperasi yang dikelola secara modern. Pada umumnya pasar modern menjual barang suatu kebutuhan sehari-hari dan barang lain yang sifatnya tahan lama. Modal usaha yang dikelola oleh pedagang jumlahnya besar. Kenyamanan berbelanja bagi pembeli sangat diutamakan. Biasanya penjual memasang label harga pada setiap barang. 2. Macam-macam pasar konkrit Berdasarkan manajemen pelayanan Pasar swalayan supermarket Pasar swalayan merupakan pasar yang menyediakan barang-barang kebutuhan masyarakat, pembeli bisa memilih barang secara langsung dan melayani diri sendiri barang yang diinginkan. Biasanya barang barang yang dijual barang sebuah kebutuhan sehari-hari sampai elektronik. Seperti sayuran, beras, daging, perlengkapan mandi sampai radio dan televisi. dan lainn sebagainya Pertokoan shopping centre Shopping centre pertokoan merupakan sebuah bangunan pertokoan yang berderet-deret di tepi jalan. Biasanya atas peran pemerintah ditetapkan sebagai wilayah khusus pertokoan. Shopping centre berbentuk ruko yakni perumahan dan pertokoan, sehingga bisa dijadikan tempat tinggal pemiliknya atau penyewa. Mall/plaza/supermall Mall/plaza/supermall merupakan tempat atau bangunan untuk usaha yang lebih besar yang dipunyai/disewakan baik pada perorangan, kelompok tertentu masyarakat, atau koperasi. Pasar ini biasanya dilengkapi sarana hiburan, rekreasi, ruang pameran, gedung bioskop, dan lain sebagainya. 3. Berdasarkan jumlah barang yang dijual Pasar eceran Pasar eceran merupakan tempat kegiatan atau usaha perdagangan yang menjual barang dalam partai yaitu toko-toko kelontong, pedagang kaki lima, pedagang asongan, dan sebagainya. Pasar grosir Pasar grosir merupakan sebuah tempat kegiatan/usaha perdagangan yang menjual barang dalam partai besar, misalnya yaitu lusinan, kodian, satu dos, satu karton, dan lain-lain. Pasar grosir dimiliki oleh pedagang besar dan pembelinya pedagang eceran. Contohnya Alfa gudang rabat, pusat-pusat grosir, makro, dan lain sebagainya. Faktor Yang Mempengaruhi Luasnya Pasar Konkret Luas sebuah pasar di samping tergantung pada luasnya hubungan antara permintaan dan penawaran , tergantung pula pada faktor-faktor sebagai betikut; Barang yang Diperjualbelikan Dipergunakan Dimana-mana Tidak semua barang dapat diperjualbelikan di berbagai daerah, hal itu karena tidak semua masyarakat memiliki kesamaan jenis dalam produk atau barang yang dikonsumsinya. Misalnya saja sweater tebal sangat berguna bagi para konsumen yang berada diaerah kutub, namun baju itu tidak digunakan olek masyarakat oleh masyarakat Indonesia. Dengan demikian produk tersebut hanya diperjualbelikan di daerah tersebut saja. Sebaliknya, seperti halnya kacang-kacangan misalnya kacang kedelai dapat dikonsumsi oleh berbagai ras, daerah dan golongan masyatakat, sehingga produk ini dapat kita jumpai dimana-mana, akibatnya produk tersebut mengalami perluasan pasar. Barang Yang Diperjualbelikan Dapat Disimpan Lama Adanya suatu produk yang tahan lama awet dapat menciptakan perluasan pasar pada produk tersebut. Misalnya saja produk pertanian berupa sayur-mayur yang mayoritas produk tersebut tidak dapat disimpan lama, sehingga pendistribusiannya tidak begitu luas karena dapat mengakibatkan kebusukan dan berdampak pada biaya penyusutan terlalu banyak, dengan demikian skala pemasarannya hanya sebatas regional saja kecuali bila dilengkapi dengan alat simpan yang canggih. Beda halnya dengan produk pertanian yang berupa biji-bijian yang bisa lebih awet dibanding dengan sayur-mayur, sehingga pendistribusiannya lebih luas dan perluasan pasar terhadap produk ini pun dapat terjadi. Biaya – biaya Transportasi Dalam pendistribusian barang dari tempat produksi suatu produk sampai ketangan konsumen memerlukan transportasi sebagai sarana angkut produk tersebut. Namun sarana tersebut tidaklah gratis melainkan memerlukan biaya, yang pada suatu perusahaan atau unit usaha produksi, biaya transportasi dianggap sebagai biaya variable cost VC, yang besarnya biaya transportasi berubah–ubah tergantung pada jumlah produk yang dihasilkan dan jarak yang ditempuh.. Sehingga sudah jelas biaya produksi sangat mempengaruhi perluasan pasar. Standarisasi Produk Kemungkinan mengadakan standarisasi akan mempengaruhi perluasan pasar terhadap barang yang diproduksi. Misalnya saja memberikan standarisasi label halal pada setiap produk makanan, minuman dan obat-obatan sehingga produk tersebut bukan saja dapat dikonsumsi oleh konsumen non muslim melainkan konsumen muslim pun bisa mengkonsumsinya, pencantuman tanggal kadaluarsa, izin BPOM, adanya lisensi ISN International Standaritation Number dan lain – lain. Pasar Persaingan Sempurna Jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Persaingan akan terjadi apabila penjual dan pembeli dalam jumlah besar mengadakan saling hubungan secara aktif dengan maksud memaksimumkan keuntungan dan kepuasan atas dasar harga-harga yang ditentukan oleh penawaran dan permintaan. Contoh produknya seperti beras,gandum, dan kentang. Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri Jumlah penjual dan pembeli banyak Barang yang dijual bersifat homogen Penjual bersifat mengambil harga price taker Posisi tawar komsumen kuat Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata Sensitif terhadap perubahan harga Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar UsahaDagang Sembako. Sembako atau sembilan bahan pokok yang terdiri dari beras, jagung, minyak goreng, gula, garam, susu, telur dan lain-lain adalah kebutuhan pangan yang paling sering dicari masyarakat. Membuka usaha sembako dapat memberikan banyak untung untuk penjual, terlebih jika letaknya berada di lingkungan pasar. ArticlePDF Available AbstractPenyaluran barang-barang dari pihak produsen ke konsumen sangat membutuhkan jasa perantara, yang biasanya dikenal dengan pedagang perantara/keliling. Pedagang perantara/keliling ini menerima barang langsung dari produsen dan menjual barangnya secara door to door dari rumah kerumah. Banyak persoalan yang dihadapi oleh pedagang perantara/keliling baik yang berhubungan langsung dengan pemasaran hasil-hasil pertanian maupun yang dihadapi dalam kehidupan sehari-sehari. Namun demikian dari segi ekonomi pertanian berhasil tidaknya pedagang dan tingkat harga yang diterima pedagang untuk hasil pendapatannya merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kehidupan pedagang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan yang diterima oleh pedagang sayuran buah keliling dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sayuran buah keliling. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata total tingkat pendapatan yang diterima dari kelima komoditi sayuran buah yaitu kacang panjang, buncis, terong, tomat dan ketimun per satu bulan penjualan tergolong tinggi yaitu sebesar Rp. tingginya tingkat pendapatan ini karena lebih besar dari dari biaya produksi yang ditunjukkan oleh rata-rata nilai R/C lebih dari satu, yakni 2,05. Sedangakan berdasarkan hasil analisis regresi faktor umur dan faktor tingkat pendidikan mempunyai hubungan yang negatif dengan tingkat pendapatan. Faktor jumlah beban tanggungan mempunyai hubungan yang positif dengan tingkat pendapatan. Artinya jika adanya penambahan 1 satu unit jumlah beban tanggungan maka akan mengakibatkan kenaikan tingkat pendapatan sebesar 1 satu rupiah dengan asumsi cateris paribus. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan agrikan UMMU-Ternate Volume 3 Edisi 1 Mei 2010 81 ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG SAYURAN BUAH KELILING DI DISTRIK NABIRE BARAT KABUPATEN NABIRE Susanti Sylfia Sairdama Staf Pengajar Faperta USWIM-Nabire, e-mail - ABSTRAK Penyaluran barang-barang dari pihak produsen ke konsumen sangat membutuhkan jasa perantara, yang biasanya dikenal dengan pedagang perantara/keliling. Pedagang perantara/keliling ini menerima barang langsung dari produsen dan menjual barangnya secara door to door dari rumah kerumah. Banyak persoalan yang dihadapi oleh pedagang perantara/keliling baik yang berhubungan langsung dengan pemasaran hasil-hasil pertanian maupun yang dihadapi dalam kehidupan sehari-sehari. Namun demikian dari segi ekonomi pertanian berhasil tidaknya pedagang dan tingkat harga yang diterima pedagang untuk hasil pendapatannya merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kehidupan pedagang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan yang diterima oleh pedagang sayuran buah keliling dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sayuran buah keliling. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata total tingkat pendapatan yang diterima dari kelima komoditi sayuran buah yaitu kacang panjang, buncis, terong, tomat dan ketimun per satu bulan penjualan tergolong tinggi yaitu sebesar Rp. tingginya tingkat pendapatan ini karena lebih besar dari dari biaya produksi yang ditunjukkan oleh rata-rata nilai R/C lebih dari satu, yakni 2,05. Sedangakan berdasarkan hasil analisis regresi faktor umur dan faktor tingkat pendidikan mempunyai hubungan yang negatif dengan tingkat pendapatan. Faktor jumlah beban tanggungan mempunyai hubungan yang positif dengan tingkat pendapatan. Artinya jika adanya penambahan 1 satu unit jumlah beban tanggungan maka akan mengakibatkan kenaikan tingkat pendapatan sebesar 1 satu rupiah dengan asumsi cateris paribus. Kata Kunci Pedagang, Nabire, sayur-sayuran. I. PENDAHULUAN Latar belakang Peningkatan produksi pertanian tidak akan mempunyai arti kalau produk-produk yang berlebihan itu tidak dapat dipasarkan dengan baik atau memperoleh nilai pemasaran yang wajar. Pada masa dimana suatu bangsa hanya memproduksi untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, aktifitas pemasaran pun belum ada tetapi setelah ada kelebihan produksi yang dihasilkan suatu keluarga atau dirasakan adanya kekurangan akan sesuatu yang dibutuhkan, maka pada saat itu pula mulai diadakannya kegiatan pertukaran barang, Limbong, 1987. Penjualan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mencari atau mengusahakan agar ada pembeli atau ada permintaan pasar yang potensial terhadap barang dan jasa yang dipasarkan pada tingkat harga yang menguntungkan. Penjualan juga melakukan perencanaan tentang cara-cara atau pola penjualan yang Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan agrikan UMMU-Ternate Volume 3 Edisi 1 Mei 2010 82 bagaimana yang dapat menjamin adanya kemantapan permintaan pasar dari barang dan jasa yang diusahakan, Limbong, 1987. Dengan demikian jelaslah bahwa dalam penyaluran barang-barang dari pihak produsen ke konsumen sampai kebeberapa pedagang perantara, dimana pedagang dapat dalam bentuk perseorangan pengecer yang menjadi perantara untuk menjual barang-barang dalam jumlah kecil secara langsung kepada para konsumen akhir. Biasanya pedagang keliling ini menerima barang langsung dari produsen dan menjual barangnya secara door to door dari rumah kerumah. Kampung Wadio Kampung Kalisemen dan Kampung Bumiraya merupakan salah satu sentra produksi sayur-sayuran di Distrik Nabire Barat yang senantiasa mendistribusikan hasil produksinya ke pasar-pasar yang ada di Kabupaten Nabire seperti Pasar Pagi, Pasar Karang dan Pasar Kalibobo. Disamping sentra produksi sayuran, ketiga kampung tersebut juga merupakan sentra pedagang sayur keliling serta letak ketiga kampung ini cukup dekat dengan Kabupaten Nabire sehingga mempermudah pedagang keliling untuk menjajahkan jualannya di Kabupaten Nabire dari rumah ke rumah. Pedagang keliling yang ada pada daerah penelitian merupakan masyarakat setempat yang adalah masyarakat transmigran dari Jawa yang mata pencaharian utama mereka adalah sebagai pedagang keliling yang menjajahkan sayuran dari rumah ke rumah dengan menggunakan kendaraan beroda dua disamping sebagai petani jeruk manis. Kegiatan menjual sayuran keliling disebabkan karena Kampung Wadio merupakan sentra produksi sayuran yang mempunyai sifat-sifat 1. Merupakan salah satu bahan pangan yang diperlukan oleh seluruh masyarakat, 2. Permintaan terhadap sayur-sayuran terus meningkat dan 3. Mudah rusak sedangkan masyarakat pada umumnya memerlukan sayuran yang masih segar. Disamping itu juga mata pencaharian sebagai pedagang keliling ini menurut mereka dapat memperoleh pendapatan yang menguntungkan. Banyak persoalan yang dihadapi oleh pedagang pengumpul baik yang berhubungan langsung dengan pemasaran hasil-hasil pertanian maupun yang dihadapi dalam kehidupan sehari-sehari. Namun demikian dari segi ekonomi pertanian berhasil tidaknya pedagang dan tingkat harga yang diterima pedagang untuk hasil pendapatannya merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kehidupan pedagang Mubyarto, 1980. Untuk itu pedagang harus benar-benar memperhitungkan pengeluaran dan penerimaan dimana pedagang harus menjual barang-barang daganganya dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan Mosher, 1991. Perumusan Masalah Berdasarkan penulisan latar belakang diatas maka masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah - Berapa besar pendapatan yang diterima oleh pedagang sayuran buah keliling. - Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi pendapatan pedagang sayuran buah keliling. Tujuan Penelitian - Mengetahui besarnya pendapatan yang diterima oleh pedagang sayuran buah keliling. - Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sayuran buah keliling. - Kegunaan Penelitian - Memperoleh gambaran tentang besarnya pendapatan pedagang sayuran buah keliling sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi pendapatan pedagang sayuran buah keliling. - Sebagai informasi bagi pedagang sayuran buah keliling di daerah penelitian secara khusus dan pedagang Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan agrikan UMMU-Ternate Volume 3 Edisi 1 Mei 2010 83 lain secara umum dalam rangka peningkatan taraf hidup mereka. - Sebagai bahan informasi bagi penelitian lain yang masalahnya berkaitan dengan tingkat pendapatan. Hipotesa Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian maka hipotesis yang disajikan sebagai dasar dalam pemecahan masalah adalah sebagai berikut - Diduga pendapatan yang diperoleh pedagang sayur buah keliling menguntungkan. - Diduga faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sayuran buah keliling adalah umur, pendidikan dan jumlah beban tanggungan. II. METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan dari bulan Februari sampai dengan April 2009, bertempat di kampung Wadio kampung Kalisemen dan Bumiraya Distrik Nabire Barat Kabupaten Nabire, sengaja dipilih sebagai tempat penelitian dengan alasan ketiga desa tersebut merupakan tempat tinggal para pedagang sayuran buah keliling. Metode Penentuan Sampel Penetuan sampel pedagang dilakukan secara acak sederhana Simple Random Sampling, sebesar 25 orang atau 20 persen jumlah pedagang-pedagang sayuran buah keliling di kampung Wadio Kalisemen dan bumiraya sebanyak 125 orang. Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil survei melalui kegiatan wawancara dan pengisian daftar pertanyaan Kuesioner pedagang. Variabel yang digunakan sebagai indikator antara lain karakteristik pedagang responden dan data produksi. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Kantor Desa setempat dan instansi-instansi lain yang terkait dengan penelitian ini. Kerangka Analisa Untuk menguji hipotesis dan mengetahui besarnya pendapatan yang diterima dari harga jual yang berlaku ditingkat pedagang, maka digunakan formula sebagai berikut Pd = TR1 - TC 1 .......................1 Dimana Pd = Pendapatan Pedagang Sayuran TR = Total Penerimaan TC = Total Biaya Kemudian digunakan untuk menilai kelayakan usaha tani, dimana indikatornya sebagai berikut RCR = TR/ TC …………………2 Dimana RCR = Return/Revenue and Cost Rasio TR = Total Penerimaan Total Revenue TC = Total Biaya Produksi Total Cost Kriteria keuntungan dengan indikator ini adalah RCR > 1 dianggap layak, sedangkan RCR 48 3 12,00 Total 25 100,00 Sumber Data Data Primer, 2008. Tabel 1 memperlihatkan kategori umur pedagang responden yang dibedakan atas 3 tiga golongan yaitu pedagang sayur keliling yang berumur muda sebanyak 13 tiga belas orang 52,00%, pedagang sayur keliling yang berumur sedang antara sebanyak 9 sembilan orang 36,00% dan 3 tiga orang 12,00% petani responden yang berumur tua. Rata-rata umur responden yaitu 33,33 tahun. Dari segi umur yang mendominasi pedagang responden yaitu pedagang yang dikategorikan berumur muda yaitu antara <37 tahun sebanyak 52,00%. Besarnya persentase responden ini menunjukkan bahwa banyaknya usia produktif dalam mengusahakan aktifitas berdagang sayuran. Pendidikan Menurut Mosher 1987, pendidikan diperlukan agar pedagang dapat bertindak rasional, dapat membina kepercayaan-kepercayaan serta tradisi-tradisi masyarakat yang menunjang pembangunan dan sebaliknya berusaha mengurangi pengaruh dan kepercayaan serta tradisi yang menghambat pembangunan. Hal ini sejalan dengan pendapat Soeharjo 1975, yang mengatakan bahwa tingkat pendidikan yang dimiliki pedagang sangat menentukan keberhasilan pedagang dalam mengelola usahanya. Rata-rata tingkat pendidikan yang dimiliki pedagang sayur keliling di daerah penelitian masih rendah atau hanya mampu bersekolah selama 6 enam tahun tingkat SD dan terdapat beberapa pedagang memiliki tingkat pendidikan SMP dan ada juga sebagian dari responden yang pernah bersekolah sampai tingkat yang lebih tinggi yaitu tingkat SMA tetapi tidak dapat menyelesaikannya sehingga ijazah tertinggi yang dimiliki adalah ijazah SMP. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan Tingkat Jumlah Presentase Pendidkan orang % SD 16 64,00 SMP 9 36,00 Total 25 100,00 Sumber Data Data Primer, 2008. Berdasarkan tabel 2 dapat dijelaskan bahwa tingkat pendidikan SD sebanyak 16 enam belas orang dengan persentasenya sebesar 64,00% atau hanya mampu bersekolah selama 6 enam tahun. 9 sembilan orang pedagang responden 36,00% mampu bersekolah pada tingkat SMP selama 9 sembilan tahun. Sedangkan yang bersekolah lebih dari sembilan tahun ada tetapi tidak sampai menamatkan SMA. Ini berarti bahwa pedagang responden pada daerah penelitian hanya mampu bersekolah pada tingkat Sekolah Dasar SD. Jumlah Beban Tanggungan Besar kecilnya jumlah anggota keluarga memacu pedagang untuk lebih giat lagi dalam berusaha, guna memperoleh pendapatan yang lebih besar. Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan agrikan UMMU-Ternate Volume 3 Edisi 1 Mei 2010 85 Mengingat pedagang terhadap pemenuhan kesejahteraan setiap anggota keluarganya. Data yang diperoleh pada daerah penelitian menunjukkan bahwa besarnya beban tanggungan pedagang responden berkisar antara 2 dua sampai dengan 10 sepuluh orang. Jelasnya dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Distribusi Responden Menurut Beban Tanggungan Jumlah Beban Jumlah Persentase Tanggungan orang % Rendah 1-2 orang 3 12,00 Sedang 3-6 orang 16 64,00 Tinggi 7-10 orang 6 24,00 Total 25 100,00 Sumber Data Data Primer, 2008. Berdasarkan tabel 3 dijelaskan bahwa pedagang yang memiliki jumlah tanggungan rendah 1-2 orang sebanyak 3 tiga orang dengan persentase 12,00%, sedangkan pedagang yang memiliki beban tanggungan sedang 3-6 orang sebanyak 16 enam belas orang dengan persentasenya 64,00% dan pedagang yang memiliki tanggungan tinggi 7-8 orang sebanyak 6 enam orang dengan persentase 24,00%. Keadaan Usahatani Umumnya pedagang sayuran buah keliling di Kabupaten Nabire yang berasal dari Desa Wadio Kalisemen dan Bumi Raya Tidak hanya berjualan sayuran buah saja, disamping berjualan sayuran buah pedagang tersebut juga menjual sayuran daun, sayuran sebagai bumbu-bumbuan, sayuran bunga, umbi-umbian dan masih banyak lagi yang didagangkan. Selengkapnya mengenai sayuran buah yang didagangkan dan banyak diminati oleh masyarakat dapat dilihat pada Tabel 4. Pada Tabel 4 nampak jelas bahwa komoditi sayur kacang panjang yang paling banyak dijual oleh pedagang. Untuk perhitungan 1 satu bulan para pedagang sayuran buah keliling sebanyak 25 responden menghabiskan ikat kacang panjang dengan persentase 24,33%. Alasan mereka ialah permintaan/selera konsumen terhadap komoditi ini dan juga harga jualnya yang murah. Disusul dengan dengan komoditi ketimun yang menghabiskan ikat dengan persentase 19,84%, kemudian komoditi tomat dan terong masing-masing menghabiskan bungkus dengan persentase 19,59% dan ikat dengan persentase 18,68% sedangkan komoditi yang paling sedikit di jual oleh pedagang adalah buncis, yang hanya menghabiskan bungkus dengan persentase 17,56%. Tabel 4. Banyaknya Sayuran Buah Yang diusahakan Menurut Jenisnya Untuk Satu Bulan Penjualan Di Desa Wadio, Kalisemen Dan Bumi Raya, 2008. Jenis Tanaman Jumlah Persentase Ikat/bungkus % Kacang Panjang 24,33 Buncis 17,56 Terong 18,68 Tomat 19,59 Ketimun 19,84 Total 100,00 Sumber Data Data Primer, 2008. Untuk itu pedagang responden harus benar-benar memperhitungkan pengeluaran dan penerimaan dimana pedagang harus menjual produk-produknya dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan biaya produksi yang dikeluarkannya. Biaya Usahatani Sayuran Buah Biaya Produksi Kegiatan usahatani pedagang sayuran buah keliling hanya memerlukan biaya produksi yang meliputi harga beli dan biaya transportasi. Kegiatan ini tidak memerlukan biaya tenaga kerja dan biaya-biaya lainnya karena pedagang sayuran buah keliling ini bekerja sendiri tanpa dibantu buruh atau pekerja tetap yang dibayar. Biaya merupakan faktor produksi yang sangat menentukan kelangsungan proses Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan agrikan UMMU-Ternate Volume 3 Edisi 1 Mei 2010 86 produksi, mengingat biaya adalah pengorbanan-pengorbanan yang mutlak harus diadakan, dikeluarkan agar dapat diperoleh suatu hasil Wasis,1992. Biaya yang dikeluarkan oleh seorang pedagang dalam proses produksi sehingga membawanya menjadi produk disebut biaya produksi yang meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Adapun biaya tetap dalam usahatani sayuran buah keliling yang digunakan oleh pedagang responden pada daerah penelitian antara lain adalah biaya untuk pembelian bensin yaitu biaya transportasi. Sedangkan biaya variabel meliputi harga beli sayuran buah itu sendiri. Untuk lebih jelasnya pada tabel memperlihatkan adanya peerbedaan biaya produksi, penerimaan, pendapatan dan R/C untuk masing-masing komoditi yang diusahakan pedagang responden dalam 1 satu bulan produksi. Tabel 5. Rata-rata Biaya Pemasaran, Penerimaan, Pendapatan Dan R/C Komoditi Sayuran Buah Untuk Satu Bulan Penjualan Di Desa Wadio, Kalisemen Dan Bumi Raya, 2008. No. Jenis Komoditi Produksi Harga Jual Biaya Pemasaran Penerimaan Pendapatan R/C Sayuran Buah Ikat Rp/Ikat Rp Rp Rp 1. Kacang Panjang 389,76 1,44 2. Buncis 281,28 1,64 3. Terong 299,20 1,66 4. Tomat 313,84 2,33 5. Ketimun 317,92 2,19 Total 2,05 Sumber Data Data Primer, 2008 Berdasarkan hasil analisis tabel menunjukkan bahwa rata-rata biaya produksi kelima jenis komoditi sayuran yang dijual dalam satu kali penjualan yaitu pada komoditi kacang panjang sebesar Rp. komoditi buncis sebesar Rp. komoditi terong dengan biaya sebesar Rp. sedangkan untuk komoditi tomat dan komoditi ketimun masing-masing sebesar Rp. dan Rp. Dari data tersebut terlihat adanya perbedaan biaya produksi dimana ada komoditi yang memerlukan biaya produksi besar dan ada juga yang memerlukan biaya produksi kecil. Harga Jual Harga merupakan indikator penting bagi penjual dan pembeli dalam hal ini pedagang sayuran buah keliling dengan konsumen akhir. Bagi pedagang sebagai produsen, harga menjadi pedoman untuk melaksanakan produksi dan bagi konsumen akhir untuk melaksanakan putusan untuk membelinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara pedagang sayuran buah keliling yang satu dengan pedagang yang lainnya tidak terjadi perbedaan harga ini dikarenakan pedagang responden mengambil produk sayuran tersebut di satu tempat yang sama dengan harga yang sama pula, sehingga dari masing-masing pedagang serempak memberikan harga yang sama. Pendapatan Usahatani Pedagang Sayuran Buah Dan Nilai R/C Kegiatan usahatani bertujuan untuk mencapai produksi dibidang pertanian yang pada akhirnya dpat dinilai dengan uang, setelah memperhitungkan biaya produksi maka pedagang akan memperoleh pemasukan atau yang sering disebut dengan pendapatan, dimana pendapatan ini akan mendorong pedagang untuk mengalokasikannya dalam berbagai kegunaan. Menurut Soeharja 1979, besarnya pendapatan yang diterima oleh pedagang dalam satu kali penjulannya berbeda-beda, bahkan dalam penjualan jenis komoditi yang sama mempunyai pendapatan yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian pedagang responden berusaha untuk Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan agrikan UMMU-Ternate Volume 3 Edisi 1 Mei 2010 87 meningkatkan pendapatannya dengan menjual keanekaragaman komoditi sayuran. Selain sayuran buah pedagang responden juga menjual berbagai jenis sayuran daun, lauk pauk dan makanan jadi lainnya, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi pedagang. Berdasarkan tabel pendapatan sayuran kacang panjang sebesar Rp. Komoditi buncis sebesar Rp. Komoditi terung sebesar Rp. Komoditi tomat sebesar Rp. dan untuk komoditi ketimun Rp. Dilihat dari perbedaan pendapatan untuk kelima komoditi sayuran buah yang dijual, maka pendapatan yang paling tinggi adalah komoditi ketimun, mengingat harga jual untuk komoditi ini tinggi berbeda dengan harga jual sayuran buah yang lain. Lain halnya dengan komoditi buncis yang pendapatannya rendah. Hal ini disebabkan karena jumlah produk yang dijual sedikit, harga jualnya rendah dan terlebih lagi permintaan akan sayuran buah ini sangat rendah sehingga mempengaruhi pendapatan pedagang. Keuntungan yang diperoleh oleh pedagang sayuran buah dalam satu kali penjualan berbeda-beda. Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa rata-rata nilai R/C untuk tiap komoditi sayuran buah berbeda. Nilai R/C untuk komoditi kacang panjang sebesar 2,44 yang berarti bahwa apabila 1 satu unit input ditambah maka output yang dihasilkan juga akan bertambah sebesar Rp 2,44, komoditi buncis sebesar 1,65 yang berarti bahwa apabila 1 satu unit input ditambah maka output yang dihasilkan akan bertambah sebesar Rp 1,65, komoditi terong sebesar 1,67 yang berarti bahwa jika 1 satu unit input ditambah maka output yang dihasilkan juga akan bertanbah sebesar Rp 1,67, komoditi tomat sebesar 2,34 yang berarti bahwa 1 satu unit input ditambah maka akan menghasilkan output sebesar 2,34 dan komoditi ketimun sebesar 2,19 yang berarti bahwa apabila 1 satu unit input ditambah maka output akan bertambah sebesar Rp 2,19. Berdasarkan kriteria keuntungan penjualan rata-rata dari kelima sayuran buah yaitu 2,05. Dimana nilai R/C lebih dari 1 satu, maka kegiatan ini layak untuk diusahakan, karena mendatangkan keuntungan dan dapat memberikan nilai tambah bagi pendapatan pedagang sayuran keliling. Dengan demikian berdasarkan tabel total rata-rata pendapatan pedagang sayuran buah keliling dalam 1 satu bulan penjualan yaitu sebesar Rp. sehingga dapat dikatakan bahwa pendapatan pedagang sayuran buah keliling menguntungkan. Hubungan Umur, Tingkat Pendidikan Dan Jumlah Beban Tanggungan Dengan Pendapatan Pedagang Sayuran Buah Keliling Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap pedagang sayuran buah keliling di Distrik Nabire Barat Kabupaten Nabire menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur, tingkat pendidikan dan jumlah beban tanggungan yang berpengaruh terhadap pendapatan yang diperoleh oleh pedagang sayuran buah keliling di Distrik Nabire Barat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Pedagang Sayuran Buah Keliling di Distrik Nabire Barat Kabupaten Nabire. Pendapatan Pedagang Sayuran Buah Keliling Constanta X1 Umur X2 Pendidikan X3 Jumlah Tanggungan 324,037 - 13,444 -47,026 18,254 Sumber data Data Primer, 2008 Berdasarkan perhitungan regresi berganda yang dituangkan dalam tabel terlihat bahwa untuk pendapatan pedagang sayuran buah keliling dapat disusun hasil regresi sebagai berikut Y = 324,037 – 13,444 X1 – 47,026 X2 + 18,254 X3. Dari persamaan diatas jelas terlihat bahwa dengan nilai konstanta sebesar 324,037 berarti bahwa pendapatan pedagang dari Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan agrikan UMMU-Ternate Volume 3 Edisi 1 Mei 2010 88 hasil penjualan sayuran buah keliling tidak terjadi perubahan apabila variabel-variabel yang mempengaruhi pendapatan tidak mengalami perubahan dan dianggap tetap Cateris paribus. Berdasarkan tabel dapat dijelaskan bahwa untuk nilai koefisien umur X1 dan koefisien tingkat pendidikan X2 yaitu masing-masing sebesar -13,444 dan menunjukkan bahwa faktor umur dan faktor tingkat pendidikan mempunyai hubungan yang negatif dengan pendapatan. Artinya jika adanya peningkatan faktor umur dan faktor tingkat pendidikan sebesar 1 satu unit akan mengakibatkan penurunan pendapatan sebesar dan Rp. 47,026. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa faktor umur dan faktor tingkat pendapatan berpengaruh terbalik dengan pendapatan dengan asumsi cateris paribus. Jelas terlihat bahwa pedagang sayuran buah keliling mempunyai tingkat pendapatan yang relatif rendah sedangkan pendapatan yang diperoleh pedagang tinggi. Sehingga dapat dikatakan bahwa faktor umur dan faktor tingkat pendidikan pedagang tidak mempengaruhi pendapatan pedagang. Lain halnya dengan faktor jumlah beban tanggungan yang mempunyai hubungan positif dengan pendapatan dengan asumsi cateris paribus, dimana koefisien faktor beban tanggungan sebesar 18,254, yang artinya jika ada penambahan 1 satu satuan jumlah beban tanggungan keluarga, maka akan mengakibatkan kenaikan pendapatan sebesar Rp. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa faktor jumlah beban tanggungan berpengaruh terhadap pendapatan pedagang. Jelas terlihat bahwa semakin besar jumlah beban tanggungan pedagang maka pedagang akan terus berusaha untuk meningkatkan pendapatan mereka guna memenuhi semua kebutuhan keluarga dan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikukakan kesimpulan sebagai berikut - Rata-rata total tingkat pendapatan yang diterima dari kelima komoditi sayuran buah per satu bulan penjualan tergolong tinggi yaitu sebesar Rp. tingginya tingkat pendapatan ini karena lebih besar dari dari biaya produksi yang ditunjukkan oleh rata-rata nilai R/C lebih dari satu, yakni 2,05. Dengan demikian maka kegiatan perdagangan sayuran buah keliling ini layak untuk terus diusahakan karena mendatangkan keuntungan. - Berdasarkan hasil analisis regresi faktor umur dan faktor tingkat pendidikan mempunyai hubungan yang negatif dengan tingkat pendapatan. Artinya jika ada peningkatan 1 satu unit sebuah variabel maka akan menurunkan pendapatan sebesar 1 satu rupiah, dengan asumsi cateris paribus. Faktor jumlah beban tanggungan mempunyai hubungan yang positif dengan tingkat pendapatan. Artinya jika adanya penambahan 1 satu unit jumlah beban tanggungan maka akan mengakibatkan kenaikan tingkat pendapatan sebesar 1 satu rupiah dengan asumsi cateris paribus. Saran Dari hasil penelitian ini disarankan untuk perlu adanya satu kelompok atau organisasi pedagang sayuran buah keliling dalam mengontrol perkembangan pedagang sayuran buah keliling, dan adanya perhatian pemerintah setempat dalam mengakomodir pedagang sayuran buah keliling ini. Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan agrikan UMMU-Ternate Volume 3 Edisi 1 Mei 2010 89 DAFTAR PUSTAKA Ilmu Usahatani, Alumni Bandung Cahyono, Kebijakan Pertanian, Andi Offset, Yogyakarta. Hernanto, Ilmu Usahatani. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta Kartasapoetra, Manajemen Pertanian Agribisnis. Penerbit PT. Bina Angkasa, Jakarta. Mubyarto,1985. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3S. Jakarta Mosher, AT. 1991. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Penerbit CV. Yasaguna. Jakarta. Mott, G. 1992. Dasar-Dasar Penetapan Biaya. Penerbit Arcan. Jakarta. Prayitno dan Arsyad, 1987. Petani Desa Dan Kemiskinan, BPFE. Yogyakarta. Soekartawi, Dr. 1995. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Universitas Brawijaya. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Suharjo, 1979. Sendi-Sendi Pokok Usahatani. Departemen Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Usahatani, Alumni Bandung Cahyono, Kebijakan PertanianDaftar A Pustaka AdiwilagaDAFTAR PUSTAKA Ilmu Usahatani, Alumni Bandung Cahyono, Kebijakan Pertanian, Andi Offset, Usahatani. Penerbit Penebar SwadayaF HernantoHernanto, Ilmu Usahatani. Penerbit Penebar Swadaya, JakartaPengantar Ekonomi PertanianMubyartoMubyarto,1985. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3S. JakartaMenggerakkan dan Membangun PertanianA T MosherMosher, AT. 1991. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Penerbit CV. Yasaguna. Penetapan Biaya. Penerbit ArcanG MottMott, G. 1992. Dasar-Dasar Penetapan Biaya. Penerbit Arcan. Desa Dan KemiskinanArsyad Prayitno DanPrayitno dan Arsyad, 1987. Petani Desa Dan Kemiskinan, BPFE. Pokok Usahatani. Departemen Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian BogorSuharjoSuharjo, 1979. Sendi-Sendi Pokok Usahatani. Departemen Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Usahatani, Alumni Bandung Cahyono, Kebijakan Pertanian, Andi OffsetA Ilmu Usahatani, Alumni Bandung Cahyono, Kebijakan Pertanian, Andi Offset, Pertanian Agribisnis. Penerbit PTG KartasapoetraKartasapoetra, Manajemen Pertanian Agribisnis. Penerbit PT. Bina Angkasa, Jakarta. Pasarbarang adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk barang. Pasar barang dapat dibagi lagi menjadi dua macam, yakni : misalnya pasar hewan,pasar sayur,pasar buah,pasar ikan dan daging serta pasar loak. Jenis – Jenis Pasar menurut keleluasaan distribusi. Dengan modal yang cukup besar mereka bisa melakukan apa saja untuk makin

Pengertian Pasar Persaingan Sempurna – Apakah pernah terpikir di benak kamu bahwa pasar yang ada di perkotaan adalah salah satu jenis pasar persaingan sempurna? Atau mungkin kamu tidak sadar bahwa tempat untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari sebenarnya adalah pasar persaingan tidak sempurna dan ada monopoli harga di dalamnya yang dilakukan oleh para penjualnya? Oleh sebab itu, untuk memahami mengenai apa itu pasar persaingan sempurna beserta ciri dan juga contohnya, penting untuk kita lakukan. Sebab, jenis pasar ini mempunyai harga jual yang cukup stabil dan terjaga. Itu artinya, tidak ada penjual ataupun pembeli yang bisa mempengaruhi harga pasar dari produk yang dijual. Sehingga tidak akan ada pihak yang merasa dirugikan. Pasar persaingan sempurna adalah salah satu solusi yang tepat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan juga mensejahterakan sekaligus. Sebab, di dalam sistem pasar tersebut, permintaan dan penawaran akan berjalan secara seimbnag dan didasari dengan hubungan batin yang cukup kuat antara produsen dan konsumen. Berbeda dengan pasar persaingan tidak sempurna, karena di dalam pasar persaingan sempurna memiliki sistem transaksi jual beli produk yang tidak bisa dipengaruhi oleh fluktuasi harga yang hanya dikendalikan oleh satu pihak saja. Oleh karena itu, siapapun yang melakukan transaksi di dalam pasar persaingan sempurna akan didasari oleh rasa ingin membantu antar sesama. Sementara untuk produk yang ditawarkan oleh penjual adalah produk yang memang diperlukan oleh masyarakat secara umum. Sekalipun struktur dan juga metode pasar yang satu ini sangat baik untuk menciptakan suatu iklim perdagangan yang saling menguntungkan. Namun tidak semua orang akan paham tentang apa arti dari sistem pasar ini yang sebenarnya. Oleh sebab itu, di artikel kali ini, kita akan membahas mengenai pengertian, ciri, dan juga contoh dari pasar persaingan sempurna. A. Pengertian Pasar Persaingan SempurnaB. Ciri-ciri Dari Pasar Persaingan Sempurna1. Ada Banyak Penjual dan Pembeli yang Ada di Dalam Pasar2. Terdapat Praktik Free Entry dan Free Exit3. Produk yang Diperjualbelikan Bersifat Serupa4. Tak Ada Celah Informasi Tentang Pasar Antara Penjual dan Pembeli5. Mobilitas Sumber Ekonomi Terjadi Secara Sempurna dan Merata6. Terdapat Standarisasi Produk7. Tiap Produsen Mempunyai Pangsa Pasar SendiriC. Contoh Pasar Persaingan Sempurna yang Ada di Indonesia1. Pasar Beras2. Pasar Sayur dan Buah3. Bursa Efek atau Pasar Modal4. Pertokoan Minyak Wangi atau Parfum5. Pertokoan Baju atau Pakaian BatikRekomendasi Artikel A. Pengertian Pasar Persaingan Sempurna Pasar persaingan sempurna merupakan salah satu satu sistem pasar dimana para pembeli dan penjual hadir dalam jumlah yang sama banyak. Akan tetapi, sistem pasar ini tidak mempunyai kemampuan dan kekuatan dalam mempengaruhi harga. Mengutip dari buku pendidikan Ekonomi yang ditulis oleh Alam S, Pasar memiliki arti sebagai sebuah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli untuk melakukan sebuah transaksi jual beli barang maupun jasa. Jika diartikan dalam arti luas, maka pasar bisa diartikan sebagai sebuah proses dimana penjual dan pembeli melakukan interaksi untuk menetapkan harga kesepakatan dan juga keseimbangan atas tingkat harga berdasarkan penawaran dan juga permintaan. Namun apabila dilihat dari jenis produk atau barang yang diperjualbelikan, maka pasar akan dibedakan menjadi dua, yaitu pasar barang konsumsi dan pasar faktor produksi. Untuk pasar faktor produksi merujuk pada semua hal yang diperlukan oleh produsen sebagai input produksi barang atau produk siap pakai. Biasanya, faktor produksi akan dijual oleh rumah tangga konsumsi kepada rumah tangga produksi. Hal tersebut bisa kita lihat dari bagaimana proses penyewaan tanah untuk pembangunan sebuah pabrik, bagaimana sulitnya proses mencari pekerjaan, dan sulitnya mengelola perusahaan yang memerlukan biaya dalam jumlah yang besar. Sedangkan untuk barang konsumsi akan dijual oleh rumah tangga produksi kepada rumah tangga konsumsi. Hal tersebut bisa kita lihat dari proses penjualan barang siap konsumsi. Contohnya saat ibu-ibu berbelanja di pasar untuk membeli sayuran, para pelajar yang membeli buku di toko buku, dan lainnya. Selain itu, ada pula hal-hal yang bisa mempengaruhi tingkah laku dan juga kinerja perusahaan yang ada di dalam pasar. Misalnya saja terkait skala produksi, jumlah perusahaan, dan juga jenis produksi yang disebut dengan struktur pasar. Di dalam suatu negara, struktur pasar bisa bergerak dari dalam pasar persaingan sempurna hingga ke pasar persaingan tidak sempurna. Jenis pasar ini tercipta karena mempunyai prinsip yaitu tidak akan ada satupun pelaku usaha atau pemilik bisnis yang mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi harga pasar . Selain itu, tidak ada satupun penjual yang mempunyai sumber mobilitas yang tergolong tinggi dengan harga serta pengguna yang fleksibel. Berdasarkan hal-hal yang sudah disebutkan di atas, berikut ini adalah beberapa ciri pasar persaingan sempurna yang perlu kamu pahami. 1. Ada Banyak Penjual dan Pembeli yang Ada di Dalam Pasar Jika dilihat secara kasat mata, maka ciri-ciri pasar persaingan sempurna yang sebenarnya akan bisa langsung terlihat. Bahkan, orang-orang awam yang jarang sekali pergi ke pasar juga bisa membedakan antara pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Untuk ciri yang pertama di dalam pasar persaingan sempurna adalah ada banyak penjual dan pembeli yang melakukan berbagai kegiatan transaksi disana. Jumlah penjual dan juga pembeli yang banyak tersebut membuat jenis pasar ini mempunyai harga jual dagangan yang relatif stabil. Tak hanya itu, jenis pasar ini juga cenderung terhindar dari risiko monopoli oleh satu pihak saja. Interaksi yang yang dilakukan oleh para pembeli dan juga penjual dianggap sebagai sebuah faktor penentu atau pengikut harga. Dengan kata lain, jumlah penjual dan pembeli yang banyak, maka harga jual akan tetap sama. Tidak peduli apakah stok produk yang ditawarkan sedang menipis atau tidak. Price taker atau penentu harga tersebutlah yang nantinya akan membuat jenis pasar ini mempunyai sifat datum atau memiliki harga yang cenderung stabil dan tidak pernah berubah meskipun barang sedang sedikit atau banyak. Dengan begitu, kondisi pasar akan selalu kondusif dan para pembeli ataupun penjual tidak akan ada yang dirugikan. 2. Terdapat Praktik Free Entry dan Free Exit Ciri-ciri berikutnya dari pasar persaingan sempurna adalah terdapat kebebasan bagi para penjual untuk membuka ataupun menghentikan usaha mereka di dalam pasar. Penjual yang ada di pasar persaingan sempurna bisa dengan bebas membuka usaha dan menghentikannya bergantung dengan kondisi pasar pada saat itu. Apabila dirasa penjualan mereka tidak begitu menguntungkan atau bahkan mendatangkan kerugian, maka para penjual bisa sewaktu-waktu menghentikan kegiatan dagangnya. Akan tetapi, ketika kondisi pasar sedang meningkat dan bisa memberikan banyak keuntungan, maka para penjual juga dapat secara langsung melanjutkan proses jualannya. Dengan adanya praktik free entry dan free exit ini adalah salah satu kelebihan dari sistem pasar persaingan sempurna yang tidak bisa ditemukan di jenis pasar lainnya. Untuk jenis pasar lain, para penjual seolah sudah terikat di dalam kegiatan bisnisnya. Sehingga para penjual di luar pasar pasar persaingan sempurna tidak dapat dengan bebas membuka ataupun menutup usaha mereka. Sebab, mereka telah sepakat melalui surat perjanjian sebelum memutuskan untuk berjualan. 3. Produk yang Diperjualbelikan Bersifat Serupa Perusahaan atau produsen yang berjualan di dalam pasar persaingan sempurna mempunyai sifat yang homogen atau bisa digantikan dengan produk yang dijual oleh orang lain. Hal tersebut bisa dikatakan bahwa produk yang dijual di dalam pasar persaingan sempurna bersifat sama atau serupa dan bisa diganti dengan produk lain yang identik. Dengan kata lain, ketika kamu mengunjungi penjual beras yang ada di dalam pasar tersebut dan melihat kualitas beras yang dijual, maka kamu juga bisa memperoleh produk serupa di pedagang lainnya. Bukan hanya tentang kualitas saja, kuantitas barang yang dijual oleh semua penjual yang ada di dalam pasar persaingan sempurna juga tergolong sulit untuk dicari letak keberadaannya. Oleh sebab itu, jenis pasar ini dikenal dengan pasar yang mempunyai barang dagangan yang bersifat homogen atau serupa. 4. Tak Ada Celah Informasi Tentang Pasar Antara Penjual dan Pembeli Di dalam jenis pasar persaingan sempurna, semua penjual dan pembeli mengetahui betul tentang keadaan pasar dan juga patokan harga barang yang dijual. Semua hal seperti halnya patokan harga dan fluktuasi sudah dipahami oleh para pemilik bisnis yang berjualan di jenis pasar ini. Pengetahuan mengenai kondisi pasar oleh para penjual tersebut menyebabkan penjualan di pasar ini dapat menghasilkan keuntungan yang optimal. Sehingga setiap sumber daya yang ada di pasar digunakan semuanya untuk menghasilkan simbiosis mutualisme untuk pihak konsumen dan juga produsen. Bukan hanya itu saja, pengetahuan mengenai harga jual terhadap suatu produk tertentu juga akan mengurangi kemungkinan terjadinya kecurangan. Potensi penjualan yang menurunkan harga untuk menaikkan penjualan akan sangat kecil terjadi. Dimana risiko kerugian untuk para pembeli yang memperoleh harga jual lebih tinggi yang dipatok sendiri oleh para penjual juga hampir tidak akan terjadi. Oleh karena itu, pasar persaingan sempurna bisa menjamin tidak akan ada pihak yang dirugikan dalam aktivitas transaksi disini. 5. Mobilitas Sumber Ekonomi Terjadi Secara Sempurna dan Merata Adapun ciri pasar persaingan sempurna yang terakhir yaitu minimnya kesulitan ketika sumber dayanya dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Hal tersebut didasarkan pada kesamaan tempat produksi yang ada di dalam pasar tersebut. Contohnya saja yaitu persamaan yang ada pada metode pembuatan hingga cara menawarkan produk kepada pembeli. 6. Terdapat Standarisasi Produk Karena produk yang dijual di dalam jenis pasar ini bersifat homogen, maka ciri atau karakteristik dari pasar persaingan sempurna yaitu terdapat standarisasi produk. Dimana kesetaraan produk tersebut bisa menjadi luaran industri yang umum dan dapat membuat persaingan antar penjual menjadi lebih seimbang. Oleh sebab itu, pasar persaingan sempurna biasanya akan didukung dengan produk-produk yang berkualitas standar. 7. Tiap Produsen Mempunyai Pangsa Pasar Sendiri Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa pasar persaingan sempurna mempunyai target pasar yang seimbang untuk tiap penjual yang menawarkan produk homogen. Oleh karena itu, para produsen tidak bisa bersaing melalui harga. Jadi tidak ada ruang atau celah untuk menaikkan harga secara tertutup atau eksklusif. Sehingga sistem pasar persaingan sempurna menuntut produsen untuk mengejar standar kualitas produk yang secara umum digunakan untuk sebuah produk homogen. C. Contoh Pasar Persaingan Sempurna yang Ada di Indonesia Sesungguhnya, mencari sistem pasar persaingan sempurna yang ada di Indonesia tidak terlalu sulit. Ada banyak sekali contoh dari jenis pasar yang satu ini dengan komoditi dagang yang bermacam-macam jenis. Berikut ini adalah beberapa contoh pasar persaingan sempurna yang perlu kamu pahami 1. Pasar Beras Pasar beras adalah salah satu contoh dari pasar persaingan sempurna yang mudah kita temui di Indonesia. Seperti yang kita tahu bahwa beras menjadi salah satu bahan makanan pokok dalam negeri. Sehingga kebutuhan akan beras sangat tinggi dan membuat komoditi yang satu ini sangat cocok dijual di jenis pasar persaingan sempurna. Pasar beras sendiri mempunyai segala ciri yang dimiliki oleh pasar persaingan sempurna. Mulai dari jumlah penjual dan pembelinya, harga pasar yang tidak bisa diubah secara sepihak, dan kebebasan dalam berjualan. 2. Pasar Sayur dan Buah Selain pasar beras, ada pula jenis pasar sayur dan juga buah-buahan yang termasuk ke dalam sistem pasar persaingan sempurna berikutnya. Sama seperti beras, buah dan juga sayur merupakan salah satu komoditi yang tidak bisa ditinggalkan oleh masyarakat secara umum. Walaupun tidak sebanyak beras, tapi masyarakat Indonesia juga masih perlu mengonsumsi sayur dan buah setiap harinya. Untuk harga jual sayur dan buah di dalam pasar merupakan hasil dari kegiatan tawar menawar antara penjual dan pembeli. Sehingga tidak akan ada pihak yang memaksakan kehendaknya untuk mempengaruhi harga dan juga merugikan pihak lain. 3. Bursa Efek atau Pasar Modal Contoh dari pasar persaingan sempurna berikutnya adalah bursa efek atau pasar modal. Jenis pasar ini memang bukanlah pasar yang menjual produk kebutuhan masyarakat secara umum. Namun, karena mempunyai ciri atau karakteristik seperti di atas, pasar modal termasuk ke dalam jenis pasar persaingan sempurna. Untuk kamu yang belum memahami hal tersebut, harga produk yang dijual di dalam pasar modal sudah ditentukan oleh suatu sistem. Di dalam jenis pasar ini, tidak akan ada pihak yang dapat mempengaruhi harga jual saham yang ada di dalam bursa efek. Oleh sebab itu, bursa efek menjadi salah satu contoh dari jenis pasar persaingan sempurna. 4. Pertokoan Minyak Wangi atau Parfum Ini adalah salah satu contoh dari pasar persaingan sempurna selanjutnya. Ada beberapa tempat yang memang khusus digunakan oleh para pedagang parfum untuk menjajakan produk minyak wanginya. Pertokoan semacam itu mempunyai ciri khas yaitu menjual produk serupa atau homogen, dalam hal ini adalah produk minyak wangi. Oleh sebab itu, persaingan yang terjadi relatif sempurna. Sebab, apabila salah satu toko menjual produk yang sama dengan harga yang lebih tinggi, maka mereka berpotensi kehilangan pembeli. 5. Pertokoan Baju atau Pakaian Batik Di beberapa pasar batik yang cukup besar seperti Pasar Beringharjo yang ada di Yogyakarta, Pasar Klewer yang ada di Surakarta, dan Pasar Grosir Setono yang ada di Pekalongan mempunyai banyak sekali toko yang menjual produk serupa yaitu batik. Sebagai salah satu jenis pakaian yang disukai banyak orang, baju batik mempunyai permintaan yang cukup elastis. Hal tersebut tentu semakin menumbuhkan persaingan di jenis pasar persaingan sempurna. Permintaan baju atau kain batik sebagai suatu produk homogen biasanya masih bisa dibedakan dengan model batiknya. Mulai dari batik cap, tulis, dan juga print, hingga kualitas kain yang digunakan. Oleh sebab itu, pasar persaingan sempurna dari pasar batik ini tidak terlalu mencolok. Demikian beberapa penjelasan mengenai apa itu pasar persaingan sempurna dan beberapa contohnya yang ada disekitar kita. Nah, sekarang kita sudah memahami tentang apa dan bagaimana sistem pasar persaingan sempurna. Untuk kamu yang mempunyai pemahaman lebih pada jenis-jenis pasar beserta sistemnya, tentu kamu akan lebih mudah untuk melakukan analisis dan juga observasi terhadap sebaran produk ataupun barang yang ada di pasar. Apabila kamu mempunyai keahlian semacam itu, maka kamu dapat membangun karirmu di bidang pemasaran. Rekomendasi Artikel Pengertian Motif Ekonomi Pengertian Prinsip Ekonomi Pengertian Kegiatan Ekonomi Pengertian Kelangkaan Pengertian Ekonomi Makro Ekonomi Mikro Resesi Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi Globalisasi Ekonomi Ekonomi Kerakyatan Pelaku Ekonomi Masalah Ekonomi di Indonesia Ilmu Ekonomi Macam Sistem Ekonomi Sistem Ekonomi Sosialis Sistem Ekonomi Liberal Sistem Ekonomi Campuran Sistem Ekonomi Terbuka Ekonomi Kerakyatan Peran Rumah Tangga Pemerintah Jenis Kegiatan Ekonomi ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Takjauh dari lapangan parkir itu terdapat banyak kios yang menjual hasi kebun berupa sayur maupun buah-buahan. Sayur-sayur segar yang dapat dilihat dengan jelas dari kejauhan seperti wortel, kol, sawi, kentang, tomat, dan lain-lain sangat menggoda pandangan mata. Buah strawberry, jagung, mangga, nanas, dan lain-lain bisa menggoda selera makan
yangberbeda-beda dalam membeli buah-buahan di pasar Mardika dan terlihat nyata pada table 3 berikut ini. Tabel 3. Distribusi responden menurut umur yang melakukan pembelian buah-buahan di Pasar Mardika – Ambon Kelompok umur (thn) Jumlah (Konsumen) Presentase (%) < 20 8 12,12 21 – 30 22 33,33 31 – 40 22 33,33
NdtuhF.
  • j3n5sft5gw.pages.dev/584
  • j3n5sft5gw.pages.dev/922
  • j3n5sft5gw.pages.dev/449
  • j3n5sft5gw.pages.dev/861
  • j3n5sft5gw.pages.dev/388
  • j3n5sft5gw.pages.dev/287
  • j3n5sft5gw.pages.dev/723
  • j3n5sft5gw.pages.dev/597
  • j3n5sft5gw.pages.dev/308
  • j3n5sft5gw.pages.dev/281
  • j3n5sft5gw.pages.dev/705
  • j3n5sft5gw.pages.dev/900
  • j3n5sft5gw.pages.dev/677
  • j3n5sft5gw.pages.dev/858
  • j3n5sft5gw.pages.dev/189
  • pasar yang menjual sayur dan buah dalam jumlah besar